Jakarta – Masih dalam rangkaian kegiatan Open House Badan POM yang diselenggarakan di kantor pusatnya di Jakarta, Selasa (18/02) Badan POM tidak hanya membuka fasilitas Badan POM bagi undangan mitra stakeholder yang hadir. Badan POM juga menyerahkan BPOM Award kepada mitra Badan POM yang berkomitmen dalam memenuhi standar yang berlaku dalam menjalankan kegiatan atau usahanya.
BPOM Award yang diserahkan, antara lain:
a. Kategori fasilitas pelayanan kesehatan yang berkomitmen memenuhi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), diberikan kepada:
1) Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta
2) UTD PMI Kota Surabaya
b. Kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Obat Tradisional dan Kosmetik yang inovatif dan berdaya saing, diberikan kepada:
1) PT. Phytesindo Biotek
2) PT. Bali Alus
c. Kategori UMKM Pangan yang inovatif dan berdaya saing, diberikan kepada:
1) Giwigewi Bengkulu
2) Taman Eden 100 Medan
3) CV. Pesona Musi Palembang
d. Kategori Sekolah Pangan Aman yang berkomitmen dan berperan aktif mendukung program Keamanan Pangan Sekolah, diberikan kepada:
1) SD Negeri Bambu Apus 04, Jakarta Timur
2) SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Jawa Timur
3) SD Muhammadiyah Condongcatur Sleman, D.I. Yogyakarta
Adanya fasilitas pelayanan kesehatan, UMKM, dan sekolah yang memenuhi kategori-kategori tersebut merupakan hasil dari upaya pendampingan yang dilakukan Badan POM melalui Balai Besar/Balai POM termasuk Kantor Badan POM di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Pendampingan menjadi salah satu wujud pelayanan publik Badan POM, yang saat ini tengah diprioritaskan untuk mendorong kemajuan industri obat dan makanan lokal.
“Prioritas Badan POM adalah untuk semakin mempercepat pelayanan publik dalam rangka mendorong pengembangan industri Obat dan Makanan,” papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam sambutannya pada pembukaan acara Open House.
Untuk mendukung pengembangan tersebut, berbagai upaya dan inovasi percepatan dan kemudahan perizinan Obat dan Makanan telah dilakukan oleh Badan POM, antara lain melalui deregulasi, simplifikasi proses bisnis, dan penggunaan teknologi informasi/digitalisasi. Segala kemudahan tersebut sudah dirasakan oleh para pelaku usaha dan dapat dianggap berhasil mempersingkat timeline registrasi Obat dan Makanan untuk mempercepat akses Obat dan Makanan sampai ke tangan masyarakat.
“Dulu saya pikir, mengurus perizinan di Badan POM itu sulit dan mahal. Namun, ternyata setelah saya urus prosesnya tidak sesulit dan semahal itu,” ujar Marandus Sirait dari Taman Eden 100 Medan, yang menjadi salah satu penerima BPOM Award. “Ditambah dengan adanya pendampingan dari Badan POM dan kemudahan registrasi yang bisa dilakukan secara online, membuat proses perizinan semakin mudah dan cepat,” tambahnya.
Para pelaku usaha juga berharap agar sosialisasi mengenai proses perizinan di Badan POM lebih digencarkan. Dengan demikian, semakin banyak pelaku usaha yang memahami kemudahan prosedurnya dan mendaftarkan produknya untuk memperoleh izin dari Badan POM.
Pada kesempatan hari ini, tidak hanya dilakukan penyerahan BPOM Award. Badan POM juga memberikan hadiah bagi tiga orang Juara Lomba Vlog dengan tema “Yuk Jadi Generasi Cerdas Tangkal Hoaks Obat dan Makanan” yang diadakan melalui akun resmi media sosial Badan POM. Lomba vlog ini termasuk wujud upaya Badan POM dalam membuka wawasan kepada masyarakat, terutama bagi generasi milenial agar menjadi konsumen cerdas dalam menyikapi maraknya hoaks tentang Obat dan Makanan yang beredar melalui media sosial.
Penerima BPOM Award dan vlogger kemudian berkesempatan untuk ikut mengunjungi beberapa fasilitas Badan POM, antara lain Badan POM Command Center (BCC), Gedung Pelayanan Publik Badan POM, Mobil Laboratorium Keliling, serta Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (P3OMN). HM-Herma
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan