Jakarta – Senin (07/09), Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito mengunjungi fasilitas produksi (fill & finish) PT Etana Biotechnologies Indonesia (PT Etana). Kunjungan ini dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang turut pula dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono.
Kunjungan ini merupakan upaya pengawalan implementasi kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 dengan Yuxi Walvax Biotechnology, China. Penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 yang digunakan adalah teknologi produksi vaksin dengan platform m-RNA, yang menjadi proses kerja sama transfer teknologi platform m-RNA pertama di Indonesia.
“Akses dan ketersediaan vaksin COVID-19 menjadi hal krusial di masa pandemi ini. Jumlah industri farmasi yang siap dengan kapasitas memadai dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat global sangat terbatas saat ini,” papar Kepala Badan POM. “Untuk itu, kerja sama industri farmasi lokal dengan pengembang vaksin dari luar negeri dalam rangka penelitian atau uji klinik di Indonesia dan juga transfer teknologi penting untuk mendukung percepatan kemandirian penyediaan vaksin di dalam negeri,” tambahnya.
Roadmap penyiapan fasilitas produksi di PT Etana rencananya akan dilakukan secara bertahap, yaitu dengan menyiapkan fasilitas fill and finish sebelum mengembangkan fasilitas upstream dan downstream. Saat ini, PT Etana telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik fase 3 yang akan melibatkan 3.000 subjek di Indonesia dan 28.000 subjek secara global. Uji klinik di Indonesia akan dilaksanakan di center Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dengan melibatkan delapan satellite site, yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Pulo Gadung, Puskesmas Ciracas, Puskesmas Duren Sawit, Puskesmas Cakung, Puskesmas Kalideres, dan Puskesmas Kebayoran Lama.
Pandemi ini memang telah memberikan pelajaran berharga tentang banyak hal. Salah satunya adalah banyaknya inisiatif penelitian dan pengembangan untuk dapat menemukan obat dan vaksin untuk menanggulangi dan mengendalikan wabah ini. Vaksinasi merupakan poin penting dalam memerangi pandemi COVID-19. Apabila tercapai cakupan vaksinasi yang luas, minimal 70% dari total populasi sebuah negara, maka dapat dicapai herd immunity yang dapat menekan penyebaran kasus COVID-19.
Dalam upaya penanggulangan pandemi dan dukungan terhadap kemandirian produksi obat dan vaksin dalam negeri, Badan POM berkomitmen untuk meningkatkan akses ketersediaan obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu. Langkah-langkah nyata telah dilaksanakan untuk menyukseskan penyediaan vaksin COVID-19 di Indonesia. Kini, Indonesia telah memiliki dua fasilitas produksi vaksin COVID-19, yaitu PT Bio Farma dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Diharapkan, PT Etana dapat menjadi produsen vaksin COVID-19 yang ketiga di Indonesia untuk semakin mempercepat upaya penanggulangan tersebut. (HM-Chandra)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat