Jakarta - Ribuan masyarakat memadati sepanjang jalan Sudirman-Bundaran HI. Mereka tampak bergerak sebelum mentari pagi menampakkan sinarnya. Antusiasme terlihat dari senyum sumringah peserta sambil bercanda tawa. Aktivitas mereka pun beragam, ada yang bersepeda, berlari, berjalan kaki, atau sekedar duduk santai menghirup segarnya udara di pagi hari. Hal ini merupakan gambaran singkat dari semarak kegiatan di area Car Free Day (CFD) di Jakarta setiap akhir pekan.
Namun, ada yang spesial pada acara CFD kali ini. Minggu (01/09) Badan POM meluncurkan Gerakan “Ayo Buang Sampah Obat” di Halaman Parkir Sarinah, Jl. MH. Thamrin No. 11. Gerakan tersebut dilaksanakan sebagai lanjutan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat, yang dilakukan serentak di 15 kota besar di Indonesia.
Banyak keceriaan serta informasi menarik dan edukatif seputar obat dan bagaimana cara membuang sampah obat dibahas pada CFD kali ini, dengan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Diawali dengan meriahnya pawai peserta CFD, dilanjutkan senam Zumba, kemudian gerak bersama siswa SMA berseragam putih abu-abu dan pramuka sambil menyanyikan jingle Tolak Penyalahgunaan Obat.
Selain Para Pimpinan dan staf Badan POM, hadir juga dalam acara ini Ketua IAI, Nurul Falah E. Pariang; Ketua GP Farmasi, FX. Tirto Kusnadi. M; serta Deputi Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Irjen. Pol Bambang Sunarwibowo.
Mengawali sambutannya, Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito memaparkan peran dan kinerja utama Badan POM. “Kami memiliki 4 tugas utama di Badan POM yaitu mendukung dan memfasilitasi industri obat dan makanan, mengawasi peredaran obat dan makanan mulai dari pre-market dan post market. Selain itu, kami terus mengedukasi masyarakat menjadi konsumen cerdas dalam memilih obat dan makanan seperti yang kita lakukan sekarang ini, serta yang tak kalah penting, melakukan penegakan hukum terhadap berbagai pelanggaran,” ujarnya.
Penny K. Lukito juga menjelaskan bahwa Gerakan Ayo Buang Sampah Obat ini dilakukan seiring maraknya peredaran berbagai jenis obat ilegal, termasuk peredaran obat kedaluwarsa yang tidak dimusnahkan sebagaimana mestinya, sehingga kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab mengedarkannya dengan menjual kembali, meraih keuntungan sebesar-besarnya, tanpa memandang kemudharatan bagi masyarakat luas. Untuk itu, Badan POM menginisiasi gerakan ini.
Lebih lanjut, Kepala Badan POM memaparkan bagaimana cara memusnahkan obat kedaluwarsa dan rusak dengan benar dan hal yang harus dilakukan masyarakat jika menemukan obat kedaluwarsa. "Pada prinsipnya hampir semua ragam jenis obat dapat dibuang bersama sampah rumah tangga. Caranya bisa mencampurkan dengan bahan lain seperti ampas kopi, sehingga tidak membahayakan. Begitu pula dengan botol obat dan plastik, dengan memisahkan botol dengan tutupnya untuk mengantisipasi penggunaan kembali wadah obat kedaluwarsa," jelas Penny K. Lukito. "Jika perlu, hilangkan informasi yang bersifat pribadi yang mencantumkan identitas pada kemasan," lanjutnya.
Di akhir dialog, Kepala Badan POM berterima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan acara ini, dan memotivasi siswa agar terus belajar, semangat mengabdikan diri bagi negara ini. “SDM Unggul dimulai dari masa SMP dan SMA, anak-anakku sekalian. Kalian lah penerus dan masa depan bangsa, jaga merah putih tetap berkibar di ujung tiang tertinggi, di seluruh jagat raya ini,” pesannya menyemangati para siswa setelah menyanyikan lagu berjudul “Bendera”.
Acara ditutup dengan penampilan spektakuler dari Simply Fresh yang berhasil menghipnotis peserta CFD yang larut dalam histeria di bawah hangatnya sinar mentari pagi. (HM-Rizky)
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan