Bandung - Sejuknya udara menyambut keramaian Bandung pagi itu. Bersama Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya, Badan POM menyusuri asrinya jalanan Kota Kembang menuju industri produsen Vaksin dan Antisera Indonesia yang terletak di Jalan Pasteur No. 28, Jumat (26/09). Hari ini adalah hari kedua pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan penyusunan program/kegiatan dalam rangka Implementasi Organization of Islamic Cooperation (OIC) Action Plan, dengan agenda kunjungan ke produsen vaksin PT. Biofarma.
Kunjungan disambut hangat oleh Direktur Utama Biofarma, Rahman Roestan yang turut menyampaikan apresiasinya terhadap Badan POM. “Terima kasih atas pendampingan Badan POM terhadap PT. Biofarma selama ini. Tanpa bantuan dan arahan dari Badan POM maka tidak mungkin industri farmasi di Indonesia mendapatkan kepercayaan WHO,” ungkap Rahman Roestan dalam paparan sambutannya.
Seperti yang diketahui, Biofarma merupakan Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi Vaksin dan Antisera dan telah berkontribusi meningkatkan kualitas hidup bangsa, baik di Indonesia maupun mancanegara selama 126 tahun sejak pendiriannya. Lebih dari 130 negara telah menggunakan produk Biofarma termasuk diantaranya negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau dikenal OIC. Produksi vaksin Biofarma sendiri telah memenuhi standar yang ditetapkan Badan POM dan mendapatkan pra kualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO).
“Pendampingan Badan POM serta K/L lain sangat membantu ketika kami menghadapi isu global terkait produksi vaksin di Indonesia dan Asia Tenggara. Tentunya kami tidak akan kuat sendirian menghadapi berbagai negara kompetitor yang melihat Indonesia sebagai potensi besar dalam menguasai pangsa pasar vaksin. Untuk itu sangat dibutuhkan sinergi dengan kekuatan regulator maupun kekuatan diplomasi,” lanjutnya.
Sambutan tersebut ditanggapi oleh Sekretaris Utama Badan POM, Elin Herlina yang menyampaikan rasa syukurnya dapat berkunjung ke Biofarma. “Kami berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan Biofarma. Kami berharap kesempatan kunjungan kali ini dapat bermanfaat bagi seluruh peserta sekaligus memupuk rasa bangga karena menjadi bagian dari negara penghasil vaksin terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Turut melakukan kunjungan adalah perwakilan dari K/L lain seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (SETKAB), dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Adapun rangkaian kegiatan kunjungan ke Biofarma ini antara lain penayangan video serta sesi pengenalan Biofarma, diskusi dan tanya jawab seputar program implementasi Organization of Islamic Cooperation (OIC) Action Plan terkait vaksin, serta kunjungan ke Museum Exhibiton Hall Biofarma, Fasilitas Riset OIC Center of Excellent, dan Fasilitas Produksi dan Pengemasan. (HM – Devi)
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan.