Banda Aceh-BPOM hadir dalam penyelenggaraan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) XI Gerakan Pramuka di Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Sabtu (02/12/2023). Hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito Ariotedjo, yang membacakan sambutan mewakili Presiden RI, Joko Widodo. Turut hadir pula pada pembukaan kegiatan tersebut, Penjabat (Pj.) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki; Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso; dan Ketua Kwartir Daerah Aceh, Muzakir Manaf. Munas ini juga diikuti oleh para ketua dan kwartir daerah, para pimpinan dan utusan dari kwartir nasional dan tamu undangan.
Munas ini juga menghadirkan UMKM Expo, Festival Kuliner, Pasar Rakyat, Pameran Foto Pramuka, serta Pentas Seni Budaya dalam rangkaian Festival Nusantara Munas XI. BPOM yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan (Deputi 3), Rita Endang, hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut. Ia sekaligus meninjau booth pameran BPOM serta ikut mengedukasi para anggota pramuka, serta awak media yang berkunjung.
Diawali dengan sambutan dari Menpora dan ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Aceh, Rapa’i, Munas XI Gerakan Pramuka secara resmi dibuka. “Gerakan Pramuka harus memiliki mental, moral yang baik, tanggung jawab, mandiri, serta berdaya saing untuk kemajuan bangsa,” ujar Nandito Ariotedjo.
“Semoga munas ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang baik, diikuti dengan suasana yang gembira, bersemangat, dan dalam persaudaraan antar pramuka,” ujar Budi Waseso dalam sambutannya.
Rangkaian kegiatan munas yang dimulai sejak tanggal 1--4 Desember 2023 ini terdiri dari sidang pendahuluan, sidang paripurna 1, sidang paripurna 2, sidang komisi, dan perumusan hasil sidang komisi, dan sidang paripurna 3. Deputi 3 BPOM juga mendapatkan kesempatan pada sidang paripurna 2 untuk mempresentasikan paparannya yang bertajuk “Saka Pengawasan Obat dan Makanan, Membangun Generasi Sehat dan Berkualitas untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju”.
“BPOM mengawasi 857.739 jenis produk yang terdiri dari obat, obat bahan alam, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan, dengan 89,73% obat dan 84,78% pangan olahan yang telah memenuhi syarat,” papar Rita Endang.
Rita juga memaparkan berbagai permasalahan yang terkait keamanan serta mutu obat dan makanan. Permasalahan yang mendominasi, antara lain penyalahgunaan obat-obatan tertentu (OOT); obat tradisional, suplemen kesehatan mengandung bahan kimia obat (BKO); kosmetik mengandung bahan dilarang/berbahaya; penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan; rendahnya higiene, sanitasi, dan praktik yang baik pada usaha mikro dan kecil (UMK); serta beredarnya obat dan makanan ilegal.
Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka merupakan salah satu mitra strategis BPOM dalam meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan. Kerja sama keduanya telah terjalin sejak tahun 2017 melalui pengembangan Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM).
Tiga Krida telah dibentuk sebagai wadah kegiatan dari Saka POM, yaitu Krida Pengujian Sederhana, Krida Pemantauan Obat dan Makanan, serta Krida Informasi Obat dan Makanan. Pendidikan Saka POM diharapkan dapat meningkatkan peran aktif anggota Pramuka serta membentuk Pramuka Penegak dan Pandega sebagai sukarelawan, profesional, edukator, dan wirausahawan di bidang obat dan makanan.
Sejak diinisiasi pada 2017, Saka POM telah memiliki 23.256.394 anggota pramuka, 3.615.902 pramuka penegak, dan 157.168 pramuka pandega. Saat ini, telah terbentuk 31 Saka POM (82%) di tingkat Kwartir Daerah (Kwarda), 181 Saka POM (35%) di tingkat Kwartir Cabang (Kwarcab), dengan lebih dari 7000 anggota pramuka yang mengikuti kegiatan Saka Rintisan POM.
“Sejauh ini, sebanyak 5.205 sumber daya manusia (SDM) BPOM, 4.838 kader/fasilitator obat dan makanan, serta 190 kader dan fasilitator dari Pramuka dari 21 Balai Besar POM, 21 Balai POM, dan 34 Loka POM di Indonesia siap untuk mendukung persiapan sarana, prasarana, dan SDM demi terwujudnya Saka POM,” tukas Rita Endang mengakhiri pemaparannya.
Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Munas XI Gerakan Pramuka ini, gerakan Saka POM Nasional juga telah disahkan. Dengan adanya pengesahan ini, tentunya BPOM berharap agar semakin banyak kader Pramuka yang dapat bergabung dan secara aktif ikut berperan dalam pengawasan obat dan makanan melalui kegiatan yang terdapat dalam ketiga krida. (HM-Rizky)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat