Jakarta – Keterlambatan perkembangan anak saat ini masih menjadi masalah serius di negara berkembang, khususnya Indonesia. Pengetahuan orang tua dalam penggunaan suplemen kesehatan yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan tumbuh kembang anak. Dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang penanganan tumbuh kembang anak yang dikaitkan dengan penggunaan suplemen kesehatan, BPOM menyelenggarakan Webinar bertajuk “Perlukah Suplemen Kesehatan Pada Tumbuh Kembang Anak?” pada Jumat (23/02/2024).
Kegiatan ini berfokus pada materi tentang pemilihan dan penggunaan suplemen kesehatan yang aman, bermanfaat, dan bermutu pada tumbuh kembang anak. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (Deputi 2), Mohammad Kashuri, di awal sambutannya menyampaikan tentang peran suplemen kesehatan terhadap kondisi stunting, temuan suplemen kesehatan yang overclaim, serta bagaimana caranya mendapatkan suplemen kesehatan yang dibutuhkan anak.
“Pada dasarnya suplemen kesehatan bukan untuk mengobati, tapi sifatnya membantu. Tidak boleh dikonsumsi terus-menerus karena beban organ vital kita ada kapasitasnya, sehingga butuh konsultasi pada ahlinya,” Kashuri.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sharing session bersama narasumber yang mumpuni di bidang suplemen kesehatan dan tumbuh kembang anak, antara lain Pengawas Farmasi dan Makanan (PFM) Ahli Utama BPOM, Reri indriani; dokter spesialis anak, dr. Ariani Dewi Widodo; feeding therapy Jakarta, dr. Dyah Arum K, dan influencer, Tasya Kamila. Di sesi awal, PFM Ahli Utama BPOM, Reri indriani membawakan materi tentang “Suplemen Kesehatan Aman Untuk Tumbuh Kembang Anak: Bagaimana Memilih Suplemen Kesehatan Yang Terbaik untuk Anak”. Ia menjelaskan tentang suplemen kesehatan yang kini mengalami pertumbuhan daya jual karena masyarakat mulai sadar tentang pencegahan. Selain itu, juga dijelaskan tentang kriteria kondisi anak yang membutuhkan asupan suplemen kesehatan, serta jenis suplemen kesehatan apa saja yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Di sisi lain, Dokter Spesialis Anak, dr. Ariani Dewi Widodo yang membawakan materi “Apakah Anak Perlu Suplemen? Mitigasi Klinis Tumbuh Kembang Anak Optimal” menjelaskan tentang apa saja yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Menurutnya, pertumbuhan anak minimal sekali memerlukan nutrisi yang cukup, kesehatan, rasa aman, dan stimulasi yang tepat sesuai usianya. Ia juga menjelaskan tentang kondisi stunting dan mengapa stunting menjadi suatu masalah di suatu negara.
“Stunting bukan hanya soal tinggi dan pendek. Anak yang stunting bukan hanya pertumbuhan fisik yang jadi masalah, tapi perkembangan otaknya juga,” jelasnya. Ia kemudian menggambarkan akibat kondisi anak yang stunting, yaitu perkembangan otak yang kurang baik, sehingga IQ rendah, mudah terserang penyakit karena sistem imunnya juga melemah, serta tingkat kematian anak yang stunting pun lebih tinggi.
“Kondisi stunting menyebabkan akibat yang terus bergulir dan kondisi yang semakin berat. Anak yang stunting akan menjadi dewasa yang bermasalah dan dia akan membesarkan anak-anak yang stunting juga,” tambahnya kembali.
Di akhir sesi, Tasya Kamila memberikan wejangan terkait pemberian suplemen kesehatan pada masa parenting. “Pemberian suplemen kesehatan harus dalam prinsip kehati-hatian dan tidak ada jalan instan karena pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bukan hanya dari nutrisi saja, tapi dari kasih sayang juga. Make sure semua sudah terpenuhi,” ujar Tasya Kamila.
“Kalo pilih suplemen, pastikan Cek KLIK dulu. Lalu apakah sesuai dengan kebutuhan si kecil dan konsultasikan juga ke tenaga ahli kesehatan supaya kita bisa dapatkan manfaat yang optimal dari suplementasi tersebut,” tukasnya. (HM-Devi)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat