Evaluasi Pilot Project, Badan POM Canangkan Regionalisasi Laboratorium Badan POM Dilaksanakan Tahun 2022

22-10-2021 Kerjasama dan Humas Dilihat 1818 kali Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

Denpasar – Beragamnya tantangan yang dihadapi Badan POM dalam melakukan tugas pengawasan obat dan makanan di Indonesia menuntut adanya perkuatan kapasitas dan kapabilitas laboratorium yang dimiliki. Saat ini, Badan POM masih dihadapkan dengan masalah kesenjangan dan kemandirian terkait kapasitas dan kapabilitas laboratorium di Balai Besar/Balai POM (BBPOM/BPOM). Penyeragaman setiap laboratorium membutuhkan biaya pengadaan serta pemeliharaan yang besar, khususnya untuk instrumen dengan teknologi komplek. Kendala tersebut mendorong Badan POM melakukan inovasi di bidang pengujian, yaitu regionalisasi dan spesialisasi laboratorium yang telah digagas sejak Mei 2021.

Kamis (21/10), Badan POM menyelenggarakan Workshop Nasional Evaluasi Pilot Project Regionalisasi Laboratorium Badan POM. Acara yang diselenggarakan secara luring dan daring tersebut turut dihadiri oleh seluruh pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menegaskan betapa pentingnya laboratorium untuk menyokong tugas Badan POM dalam melakukan pengawasan obat dan  makanan. “Dari hasil laboratorium kita mendapatkan data, bukti, dan evidence based untuk melakukan tindak lanjut hasil pengawasan dan mengaplikasikannya dalam kebijakan-kebijakan. Laboratorium dengan maintenance yang baik merupakan amunisi/senjata Badan POM dalam menunjukkan kredibilitasnya. Badan POM perlu menerapkan strategi agar perlindungan masyarakat terus diperkuat, sehingga tidak ada lagi celah dalam pengawasan obat dan makanan,” jelas Penny.

Dalam sistem regionalisasi dan spesialisasi laboratorium, seluruh BBPOM/BPOM dibagi menjadi 6 (enam) wilayah berdasarkan kedekatan geografis (misalnya dalam satu pulau yang sama), kemudahan transportasi, dan kemampuan pengujian. Selanjutnya, BBPOM/BPOM tersebut dikategorikan menjadi 3 (tiga) tipe berdasarkan fungsinya, yaitu:

  1. Balai Koordinator sebagai balai yang mengoordinir berjalannya Sistem Regionalisasi Laboratorium;
  2. Balai Spesifik sebagai balai yang mempunyai kemampuan laboratorium dalam pengujian instrumen dengan teknologi tinggi (High Pressure Ion Chromatography/HPIC, Liquid Chromatography Mass Spetrometry/LC-MS/MS, Gas Chromatography Mass Spectrometry/GCMS, Inductively Coupled Plasma/Mass Spectrometry/ICP-MS, dan Polymerase Chain Reaction/PCR); dan
  3. Balai anggota sebagai balai yang mempunyai kemampuan laboratorium dalam pengujian dasar menggunakan instrumen, seperti High Performance Liquid Chromatography/HPLC, Gas Chromatography/GC, dan Atomic Absorption Spectrophotometry/AAS.

Sebelum diterapkan secara penuh, Badan POM telah melakukan pilot project regionalisasi dan spesialiasi pada dua laboratorium Badan POM pada regional 2 dengan koordinator BBPOM di Pekanbaru dan regional 5 dengan koordinator BBPOM di Makassar pada Juni-Agustus 2021. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran efektivitas dan efisiensi konsep regionalisasi laboratorium, mengidentifikasi permasalahan atau kendala dalam pengiriman dan penerimaan sampel, pengujian dan pelaporan hasil untuk dapat dicarikan solusinya, serta meningkatkan koordinasi antar balai dalam satu regional.

“Pada pertemuan ini, saya harapkan hasil identifikasi segala tantangan, permasalahan, dan hambatan pada pelaksanaan pilot project dapat disampaikan dan bersama-sama merumuskan solusi yang praktis.” harap Penny.

Melalui terlaksananya kegiatan evaluasi ini, diharapkan diperoleh respon yang baik dari berbagai aspek, serta dapat segera tersedia payung hukum untuk memperkuat pelaksanaannya. “Pilot project ini tentunya perlu dilakukan penyempurnaan sebelum penerapan regionalisasi laboratorium secara menyeluruh. Perlindungan masyarakat adalah hal yang prioritas. Oleh karena itu, dalam pertemuan ini saya arahkan agar regionalisasi laboratorium Badan POM dapat dilaksanakan pada tahun 2022,” tutup Kepala Badan POM. (HM-Bayu)

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

 

Bagikan:

Klik disini untuk chat via WhatsApp!+
Sarana