Kegiatan keseharian di Palu, berangsur normal

09-10-2018 Kerjasama dan Humas Dilihat 2284 kali Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

Palu – Selasa (09/10), merupakan hari ke-11 sejak Palu diguncang gempa bumi berkekuatan 7.4 skala richter. Menurut laporan  pandangan mata dari Tim Relawan BPOM RI di Palu, pagi hari tadi gempa 5.2 skala richter kembali melanda Palu, namun situasi dan kondisi kota Palu mulai berangsur normal. Setidaknya 12 dari 16 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah aktif kembali, menyediakan BBM bagi warga Palu yang memerlukan. Aktivitas di pasar tradisional pun sudah berjalan normal, walau sebagian besar toko dan rumah penduduk masih tertutup.

 

Pasokan listrik di Palu pun telah pulih. Kini warga Palu sudah bisa memanfaatkan pasokan tersebut untuk penerangan dan aktivitas kesehariannya, terutama di malam hari. Termasuk listrik di kantor Balai POM di Palu.

 

Seperti telah diberitakan sebelumnya, untuk membantu Balai POM di Palu pada khususnya, dan masyarakat Palu pada umumnya, BPOM RI telah mengirimkan tim relawan untuk penanganan pasca gempa. Tim relawan tersebut berasal dari Balai POM di Gorontalo, Mamuju, dan Kendari, Balai Besar POM di Makasar dan Samarinda, serta tim relawan dari BPOM RI pusat. Tim relawan ini bertugas secara bergantian antara 5 - 10 orang selama 1 minggu.

 

Tim relawan dari masing-masing balai membantu menyiapkan dapur umum dan menyalurkan bantuan untuk korban gempa. “Penyaluran bantuan ini sudah mulai berjalan sejak 1 Oktober lalu,” ungkap Rusli Hendyaman, koordinator Tim Relawan BPOM RI pusat. “Secara rutin, tim relawan menyalurkan bantuan berupa sembako dan nasi bungkus, masing-masing 200-300 porsi untuk makan siang dan makan malam.” tambahnya.

              

Selama kurang lebih seminggu, tim relawan BPOM RI setidaknya telah menyalurkan bantuan ke 11 titik/daerah di Palu, yaitu Petobo, Dayodara Lagarutu, Lasoani, Mamboro, Tondo, Sigi, Kabonena, Masjid Darunnaim – Tatura, Donggala, Posko ATB PP IAI, dan Posko 1 Baliaseh. "Sebagian besar titik tersebut merupakan wilayah yang belum tersentuh oleh tim relawan lain. Beberapa perwakilan masyarakat Palu datang ke kantor Balai POM di Palu meminta agar mereka diberikan bantuan," ungkap Rusli Hendyaman. Setelah tim relawan BPOM RI memastikan kebutuhan masyarakat tersebut, bantuan kemudian diserahkan melalui posko-posko pengungsian dan langsung kepada masyarakat sekitar.

 

Selain menyalurkan bantuan, tim relawan juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terkait keamanan pangan saji di dapur-dapur umum tempat pengungsi. Hal ini ditujukan agar para pengungsi dan masyarakat Palu tetap mengonsumsi pangan yang aman dan bermutu.

 

Saat ini, untuk pengiriman bantuan yang berikutnya, telah tersedia obat-obatan, makanan dan minuman yang siap diberangkatkan ke Palu menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Obat-obatan ini sesuai dengan permintaan dinas kesehatan setempat kepada BPOM RI. Diantara obat-obatan tersebut, terdapat obat-obatan injeksi yang memerlukan tempat penyimpanan khusus. Karena itu BPOM RI akan mendatangkan lemari pendingin pharmaceutical dari Makassar yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan obat injeksi dan obat lainnya yang memerlukan penyimpanan khusus. Hal ini dilakukan agar kualitas dan khasiat obat tetap terjaga, hingga obat tersebut digunakan pada pasien korban gempa.

 

Rencananya, besok pagi BPOM RI pusat akan kembali mengirimkan tim relawan ke Palu. Setidaknya ada tujuh tim relawan lagi yang berasal dari Balai Besar/Balai POM dan Pusat akan diturunkan ke Palu. Hal ini dilakukan dengan harapan, tim relawan dapat membantu mempercepat pemulihan, terutama di kantor Balai POM di Palu. Sesuai dengan kebijakan nasional bahwa Palu harus bisa bangkit lagi, BPOM RI berupaya sekuat tenaga agar Balai POM di Palu juga dapat kembali melaksanakan operasional tugas dan fungsinya dalam pengawasan obat dan makanan. Saat ini, hampir seluruh fasilitas dan sarana prasarana telah siap.

 

Selain itu, pegawai Balai POM di Palu juga akan menempuh program trauma healing, agar dapat segera kembali bertugas, menjalankan amanah sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI

Bagikan:

Klik disini untuk chat via WhatsApp!+
Sarana