Jakarta – Beragam cara dan upaya dilakukan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia. Sebagai anggota tim pengarah dan tim pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Badan POM melalui Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) dan 21 Balai Besar/Balai POM yang memiliki alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) siap membantu percepatan pengujian COVID-19 baik di pusat maupun daerah.
“Badan POM terus meningkatkan kapasitas laboratorium yang ada, baik di kantor pusat maupun di Balai Besar POM/Balai POM di seluruh Indonesia untuk mendukung target pengujian 10.000 sampel/hari,” jelas Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam konferensi pers di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Selasa (19/05). Badan POM telah menyiapkan lima laboratorium untuk mendukung percepatan pengujian spesimen COVID-19. Kapasitas pengujian spesimen COVID-19 sebanyak 300 sampel/hari oleh PPPOMN, 200 sampel/hari oleh Balai POM di Gorontalo, 150 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Makassar, 90 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Jayapura, dan 180 sampel/hari oleh Balai POM di Ambon.
Hingga saat ini, 16 Balai Besar/Balai POM yang memiliki RT-PCR telah atau dalam proses meminjamkan peralatan pengujian berupa RT-PCR dan pendukungnya kepada laboratorium di 16 provinsi. “Kami menyampaikan apresiasi kepada beberapa pemerintah daerah yang telah bekerja sama dengan Badan POM untuk melakukan uji PCR sehingga kita bisa memperluas cakupan tes PCR dan harapannya dapat membantu kita segera keluar dari pandemi COVID-19 ini,” ungkap Kepala Badan POM.
Kepala Badan POM menyampaikan rencana peresmian Gedung Laboratorium 3 PPPOMN sebagai fasilitas khusus pengujian sampel COVID-19 serta produk berisiko lainnya pada Rabu, 20 Mei 2020. Laboratorium yang sebelumnya adalah Laboratorium ex- hewan tersebut telah selesai direnovasi dan di-upgrade menjadi Laboratorium 3 P3OMN yang memenuhi kriteria dan fasilitas Biosafety Level 2 (BSL-2) plus yang sesuai untuk pengujian sampel COVID-19.
Tak hanya dari peningkatan sarana dan prasarana dalam percepatan penanganan COVID-19, berbagai macam buku/pedoman bagi tenaga kesehatan dan untuk mengedukasi masyarakat tak lepas dari fokus Badan POM. Berbagai macam pedoman itu antara lain Informatorium Obat COVID-19 sebagai acuan tenaga kesehatan di seluruh RS Rujukan COVID-19 di Indonesia dalam tata laksana pengobatan COVID-19; sepuluh buku informasi di bidang Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan dalam rangka menghadapi COVID-19; serta Pedoman Produksi dan Distribusi Pangan Olahan pada Masa Status Darurat Kesehatan COVID-19 di Indonesia.
Badan POM juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi (KIE), baik melalui daring dengan mengundang pakar dan tokoh masyarakat atau dengan turun langsung di pasar atau ritel modern di daerah, serta pemasangan spanduk, banner, dan stiker edukasi kewaspadaan COVID-19. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga diri dari tertular COVID-19 melalui konsumsi obat dan makanan yang aman dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Menutup sambutannya, Kepala Badan POM berpesan pentingnya peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam penanganan COVID-19. “Mari bersama kita dukung percepatan penanganan COVID-19 sehingga kita bisa segera keluar dari pandemi ini secepatnya dan menuju keadaan normal yang baru.” tutup Kepala Badan POM. (HM-Bayu)
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan