Jakarta - Anugerah ASN merupakan salah satu langkah untuk memilih dan mendapatkan sosok ASN yang kiprah dan kinerjanya baik, bahkan melampaui ekspektasi organisasi dan masyarakat. Ajang ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap sosok abdi negara yang berkiprah nyata untuk memberikan karya baktinya baik di lingkungan kerja maupun masyarakat. Untuk itu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menggelar Malam Anugerah ASN 2019, Senin (02/12) di TVRI, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri setidaknya 200 orang peserta dari Kementerian Kabinet Indonesia Maju, serta pejabat dari berbagai lembaga dan pemerintah daerah.
Terdapat 3 kategori dalam Anugerah ASN 2019 yakni PNS Inspiratif, PPT Pratama Teladan, dan The Future Leader. Saat ini, telah terpilih 5 nomine dan akan memperebutkan Piala Adhigana untuk tiga terbaik di masing-masing kategori. Adhigana diambil dari Bahasa Sansekerta bermakna seorang individu dari golongan unggul. Secara lebih dalam, sifat dari nama Adhigana memiliki ciri peduli sesama, dermawan, tidak mementingkan diri sendiri, patuh terhadap kewajiban, serta ekspresi kreatif. Sedangkan untuk kategori tambahan adalah ASN Favorit Pilihan Netizen, Dia yang Dikenang, The Most Innovative Institution dan The Most Collaborative Institution.
Menteri Tjahjo mengatakan, capaian mereka, makin menggerus citra kelambanan bahkan kemalasan ASN. Prestasi para penerima penghargaan ini diharapkan dapat menginspirasi dan mengajak ASN lain untuk berkarya seperti apa yang mereka lakukan dan pada akhirnya akan mendorong menjadi sebuah gerakan masif bagi perbaikan negeri ini. "Perbaikan layanan kepada masyarakat yang secara nyata akan dinikmati, mendukung perwujudan Indonesia Emas di tahun 2045 nanti," ungkap Menteri PAN-RB, Tjahjo Kumolo.
Pada ajang penghargaan ini Badan POM beserta Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mendapatkan anugerah The Most Innovative Institution yang diberikan langsung oleh Menteri PAN-RB. Melalui ajang penghargaan ini, diharapkan dapat menghilangkan stigma negatif ASN maupun kementerian dan lembaga yang sering dianggap sebagai pilihan terakhir atau alternatif dalam berprofesi dan tentunya untuk membangun persepsi positif masyarakat terhadap keberadaan ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa, serta menginspirasi munculnya gerakan perubahan ASN menuju kinerja dan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. (HM- Chandra)
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan
