Obat merupakan bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat karena obat dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi masalah kesehatan anda. Namun sebaliknya, jika tidak digunakan dengan tepat, obat bukan saja tidak berguna, bahkan bisa merugikan karena obat merupakan bahan kimia yang selain memiliki efek terapi, juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Menggunakan obat dengan tepat bukanlah suatu hal yang sulit untuk dilakukan konsumen. Cukup dengan mematuhi semua informasi yang tertera pada kemasan obat atau aturan pakai yang dituliskan oleh apotik. Jika masih merasa kurang jelas, konsumen berhak untuk meminta informasi obat kepada apotek atau kepada Pusat Informasi Obat yang memberikan layanan informasi obat kepada masyarakat luas seperti PIO Nas Badan POM (Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM)
Sebelum disetujui beredar di Indonesia, semua obat harus melewati proses evaluasi oleh Badan POM dengan kriteria utama yang dinilai adalah efikasi / manfaat yg meyakinkan, keamanan yang memadai, mutu yang terjamin dan penandaan yang berisi informasi yang lengkap dan objektif yang dapat menjamin penggunaan obat secara tepat, rasional dan aman.
Konsumen dapat memperoleh informasi obat sebagaimana tersebut diatas dari etiket, bungkus luar, strip/blister, catch cover/amplop atau brosur yang terdapat dalam kemasan obat. Dalam setiap kemasan obat, telah dipersyaratkan tercantumnya informasi obat yang dapat dilihat pada tabel 1.
Untuk mengatasi masalah atau gangguan kesehatan yang ringan seperti batuk pilek, sakit kepala, diare, sembelit, perut kembung, sakit maag, gatal-gatal, infeksi jamur pada kulit dan sebagainya, konsumen bisa melakukan pengobatan sendiri dengan menggunakan obat bebas atau obat bebas terbatas. Dalam melakukan pengobatan sendiri, konsumen dapat meminta konsultasi pada Apoteker di apotek. Namun, jika gejala yang mengganggu itu tetap berlanjut atau bahkan makin parah, konsumen harus segera memeriksakan penyakitnya ke dokter. Kemudian, pada umumnya, dokter akan memberikan resep yang berisi obat keras.
Tabel 1: Informasi minimal yang harus dicantumkan pd rancangan kemasan obat
No |
Informasi yg hrs dicantumkan |
Bks luar |
Etiket |
Strip/ Blister |
Catch cover/amplop |
1 |
Nama obat : Generik/Dagang |
P |
P |
P |
P |
2 |
Bentuk sediaan :tablet / sirup dll |
P |
P |
- |
P |
3 |
Besar kemasan : 1catch cover / 1 botol dll |
P |
P |
- |
P |
4 |
Komposisi obat |
P |
P |
P |
P |
5 |
Nama dan alamat industri |
P |
P |
P |
P |
6 |
Nomor izin edar |
P |
P |
P |
P |
7 |
Nomor bets |
P |
P |
P |
P |
8 |
Tanggal produksi |
P |
- |
- |
P |
9 |
Batas kadaluarsa |
P |
P |
P |
P |
10 |
Indikasi |
P* |
* |
- |
P |
11 |
Posologi |
* |
* |
- |
P |
12 |
Kontra Indikasi |
* |
* |
- |
P |
13 |
Efek samping |
* |
* |
- |
P |
14 |
Interaksi obat |
* |
* |
- |
P |
15 |
Peringatan-Perhatian |
* |
* |
- |
P |
16 |
Peringatan khusus (bila ada) |
P |
* |
- |
P |
17 |
Cara penyimpanan |
P |
P |
- |
P |
18 |
Informasi khusus : - Sumber babi - Mengandung alkohol |
P |
P |
- |
P |
19 |
Tanda peringatan OBT |
P |
P |
- |
P |
20 | Harus dengan resep dokter |
P |
P |
P |
P |
21 |
Lingkaran tanda khusus golongan obat |
P |
P |
- |
P |
Ket : |
: |
|
P |
: |
Informasi harus dicantumkan |
P* |
: |
Informasi hrs dicantumkan untuk obat bebas dan bebas terbatas (Obat keras dapat menunjuk pada |
|
brosur) |
|
* |
: |
Informasi dapat menunjuk pada brosur |
- | : | Informasi tidak perlu dicantumkan |
Obat jenis apapun yang sedang diminum, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan obat :
- Baca aturan pakai pada label/etiket setiap akan menggunakan obat
- Untuk menghindari kesalahan, jangan menggunakan obat di tempat gelap
- Jangan menggunakan obat yang telah kadaluarsa
- Minumlah obat dengan menggunakan air putih
- Jangan minum alkohol selama minum obat
- Jangan berikan obat anda untuk orang lain, karena orang lain tersebut tidak sama dengan anda, baik penyakit maupun kondisinya
- Letakkan obat pada tempat yang kering, sejuk dan tidak terkena cahaya matahari.
- Jangan mencampur beberapa obat dalam satu wadah. Simpanlah obat dalam wadah aslinya.
Jika anda membeli obat diapotik, mintalah informasi lengkap tentang obat anda kepada apoteker. Beberapa informasi yang dapat ditanyakan adalah :
Obat apa yang diberikan dan mengapa diperlukan ?
Seringkali sudah kita mendengar bahwa nama obat bisa berupa nama dagang atau nama generik. Nama dagang suatu obat adalah nama obat yang diberikan oleh pabrik. Sedangkan nama generik adalah nama obat sesuai dengan nama kandungan zat berkhasiatnya. Biasanya harga obat dengan nama generik lebih murah daripada obat dengan nama dagang. Jika kondisi keuangan anda terbatas, anda bisa menanyakan obat generiknya dari obat dengan nama dagang yang ingin anda beli, yang sama kualitasnya dengan harga yang lebih ekonomis. Anda dapat meminta kepada apoteker mengenai informasi ini.
Berapa jumlahnya, penggunaannya berapa kali sehari dan berapa lama ?
Aturan penggunaan obat setiap hari selama perioda tertentu seringkali diistilahkan sebagai dosis obat. Jadi, dosis obat adalah jumlah dan frekuensi obat yang harus diminum/digunakan dalam rentang waktu tertentu.
Kapan obat harus digunakan ? Apakah sebelum makan, sesudah makan, pagi hari atau menjelang tidur ?
Beberapa obat jauh lebih baik efeknya jika diminum pada malam hari. Atau bisa juga karena dapat menyebabkan mengantuk, obat penenang harus diberikan pada malam hari. Ada pula obat yang harus diminum pada pagi hari agar tidak mengganggu masa istirahat pada malam hari karena setelah minum obat diuretik, pasien akan sering merasa ingin buang air kecil.
-
Berapa lama harus meminum obat? Apa hasil yang bisa diharapkan ?
Lamanya obat yang harus diminum, dapat ditanyakan kepada apoteker dan hasil yang diharapkan. Misalkan obat antibiotik harus diminum secara rutin selama 5-10 hari sehingga walaupun pada hari pertama, hasil yang diharapkan sudah dapat dilihat obat harus tetap diteruskan hingga waktu yang ditentukan sesuai aturan pakainya.
-
Efek samping yang mungkin timbul dan apa yang harus dilakukan jika efek samping tersebut timbul
Tidak ada obat yang tidak mempunyai efek samping. Namun, efek samping bersifat sangat individual, artinya efek samping obat yang sama, yang terjadi pada pasien A, belum tentu terjadi pula pada pasien B. Dan efek samping ada yang bersifat ringan adapula yang berat. Informasi mengenai tindakan apa yang harus dilakukan jika efek samping timbul dapat ditanyakan kepada apoteker anda.
-
Makanan, minuman atau obat lain apa yang harus dihindari?
Beberapa makanan/minuman dapat berinteraksi dengan obat sehingga dapat mengurangi efektifitas/khasiat obat. Sebagai contoh, susu dapat berinteraksi dengan antibiotik, sehingga susu dapat menghambat penyerapan antibiotika dalam tubuh.Informasi tentang obat lain yang harus dihindari juga dapat ditanyakan kepada apoteker anda untuk menghindari adanya interaksi obat dengan obat. Namun, dapat pula diatasi dengan cara mengkonsumsi kedua obat yang berinteraksi secara terpisah.
-
Apakah yang harus saya lakukan jika ada dosis terlupa ?
Minumlah dosis yang terlupa segera setelah anda ingat, tetapi jika hampir mendekati dosis berikutnya, maka abaikan dosis yang terlupa dan kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan.
-
Bagaimana saya harus menyimpan obatnya?
Sebagian besar obat sebaiknya disimpan pada suhu kamar, terlindung dari lembab dan cahaya matahari langsung. Namun ada pula obat yang harus disimpan dilemari es. Informasi ini dapat ditanyakan kepada apoteker anda.
-
Bisakah saya dapat informasi tertulis mengenai obat yang saya minum ?
Konsumen berhak mendapatkan informasi tertulis mengenai obat yang diminumnya. Namun kadang kala, hal ini perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada di apotik.