Mempersiapkan Gempita Pertemuan Perdana Kepala Otoritas Regulatori Obat Negara-Anggota OKI

13-11-2018 Kerjasama dan Humas Dilihat 1945 kali Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

Jakarta – Seminggu menjelang pelaksanaan pertemuan pertama Kepala Otoritas Regulatori Obat negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta pada 21-22 November mendatang, setidaknya 30  dari 57 negara anggota OKI telah memberikan konfirmasi akan hadir dalam pertemuan tersebut. “Alhamdulillah, ini suatu kebanggaan bagi negara kita, khususnya dikaitkan dengan komitmen Kepala Kepala Otoritas Regulatori Obat negara anggota OKI,” ungkap Kepala BPOM, Penny K. Lukito di hadapan rekan-rekan media pada media gathering Selasa (13/11).

 

Pertemuan nanti, membawa niat mulia untuk memperluas akses bagi obat dan makanan yang berkualitas. "Indonesia menjadi tuan rumah acara ini karena Indonesia menjadi center of excellence di bidang vaksin dan bioteknologi yang menjadi fokus utama acara ini," ujar Penny K. Lukito. Beliau juga menjelaskan bahwa acara ini juga akan memperkenalkan obat berbahan baku alam termasuk fitofarmaka pada negara-negara OKI.

.

Melalui pertemuan ini, BPOM yakin dapat meningkatkan posisi strategis Indonesia diantara negara OKI sebagai negara terdepan bagi kemasalahatan bersama. "Indonesia sebagai negara middle income sudah saatnya berbagi pengetahuan pada negara-negara OKI yang memiliki latar belakang beragam," tukasnya. “Pertemuan ini juga akan membantu Indonesia untuk mendapatkan dukungan dalam organisasi internasional.” lanjutnya.

.

"Kami juga bertekad membuka pasar, mempromosikan produk lokal dan menyampaikan kapasitas BPOM," tegas Kepala BPOM. Penny K. Lukito juga menjelaskan bahwa acara ini juga bertujuan untuk menyamakan standar dalam pengawasan untuk memperlancar ekonomi ekspor impor.

.

Selain siding atau pertemuan formal, akan ada Business Forum dan Pameran guna memperkenalkan langsung produk-produk obat dan makanan yang berpotensi besar menjadi komoditi ekspor.

.

Beberapa perwakilan media yang hadir di media gathering aktif mengajukan pertanyaan, terutama tentang negara mana saja yang akan menjadi titik ekspor dari vaksin produksi Indonesia. Beberapa media juga bertanya mengenai keunggulan masing-masing negara anggota OKI dalam produksi obat dan makanan khas, guna membangun hubungan ekspor impor yang saling menguntungkan. (HM-Khairul)

Bagikan:

Klik disini untuk chat via WhatsApp!+
Sarana