Jakarta - Rintik hujan masih turun membasahi permukaan bumi pagi ini, Jumat (21/02). Aroma tanah yang khas pun sedikit tercium saat hujan turun, bercampur baur dengan suara deru kendaraan yang saling melintas. Masih seperti semalam, langit pagi ini tampak mendung dan muram. Namun tidak dengan semangat mereka, para pejuang abdi negara Badan POM.
Derap langkah mereka terdengar tegas walaupun sedikit berpadu dengan becek air yang menggenang di aspal jalanan. Mereka siap dengan sepenuh hati dan jiwa memperjuangkan mimpi dan harapan, untuk menaklukkan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Badan POM Tahun 2020.
Persiapan telah dilakukan dan hari ini adalah awal langkah pembuktian dari tekad dan kemauan. Perlahan, tahap demi tahap mereka menaklukkan tantangan dan rintangan. Layaknya seleksi alam, hanya yang kuat dan mampu beradaptasi yang bertahan, yang terbaik yang akan naik dan menjadi pemenang. Mungkin bukan untuk kenyamanan, tapi untuk bisa bermanfaat menjadi abdi bagi negeri ini.
Serangkaian pemeriksaan administratif yang ketat menyambut para peserta tes SKD. Bahkan hingga atur duduk antrian pun dijaga erat. Mereka masuk ke ruangan Computer Assisted Test (CAT) untuk bertarung menghadapi sederet soal dan menemukan jawabannya. Ruangan di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jakarta ini, akan menjadi latar dalam prolog kisah perjuangan mereka nantinya.
Formasi yang tersedia hanya 277, sementara peserta yang mengikuti tes SKD sebanyak 11.693 orang. Dari titik ini, artinya setiap mereka berjuang memperebutkan sebuah posisi dengan rasio hampir 1 banding 42 untuk menuju akhir. Di hari ini saja, terdapat 1.800 orang yang berjuang dan terbagi dalam empat sesi. Tes SKD Badan POM di BKN Jakarta ini dimulai dari hari Kamis 20 Februari 2020 hingga hari Minggu 23 Februari 2020 dengan total 5.409 peserta.
“Ujian CPNS ini bukan hanya keberuntungan. Banyak orang bilang itu untung-untungan. Tapi tidak. Harus Belajar. Benar-benar belajar,” ungkap Elsa salah satu peserta Ujian CPNS Badan POM dari Jakarta.
Belajar semaksimal yang dimampu, mengikuti semua rangkaian dengan teliti, mengerjakan hingga akhir kesempatan, dan berdoa berserah ke Yang Kuasa, adalah definisi dari perjuangan itu sendiri. Tidak ada kata sia-sia dalam perjuangan. Entah akhirnya ialah keberhasilan atau sebagai pembelajaran. Tidak ada yang buruk di antara keduanya. Kemenangan adalah bagi setiap mereka yang berjuang untuk menjemput harapan dan meraih impian. (HM-Hendriq)
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan