Jakarta – Lima puluh tiga tahun silam terkenang dalam ingatan bangsa ini bahwa Indonesia pernah melalui sebuah peristiwa mendebarkan yang sangat menyayat hati. Sejarah mencatat telah terjadi pembantaian kepada para perwira tinggi Angkatan Darat TNI dan beberapa korban lainnya dalam kejadian G30SPKI. Pancasila yang menjadi ideologi negara berniat diganti menjadi ideologi komunis oleh kelompok Partai Komunis Indonesia. Perjuangan para pahlawan revolusi yang gugur demi membela dan mempertahankan ideologi Pancasila merupakan harga mahal yang harus dibayar oleh bangsa.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila menjadi satu-satunya dan tiada yang lain yang bisa menggantikannya. Hal ini harus terus dipupuk dan dijadikan semangat dalam berkehidupan di negeri khatulistiwa, tidak terkecuali bagi BPOM sebagai salah satu instansi penyelenggara negara. Untuk menguatkan perasaan dan kesadaran akan hal ini serta mengingat kembali perjuangan para pahlawan revolusi, seluruh jajaran pimpinan dan karyawan BPOM melakukan upacara penuh khidmat memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada senin pagi (01/10) di lapangan BPOM.
Bertindak selaku Inspektur Upacara, Sekretaris Utama BPOM Elin Herlina, serta dipimpin oleh Sutanti Namtini selaku Plt. Kepala Pusat Pengembangan dan Pengujian Obat dan Makanan sebagai komandan upacara. Dalam upacara ini Elin Herlina memimpin pembacaan butir Pancasila dengan penuh takzim yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta upacara. Selain itu dibacakan pula Ikrar yakni sebuah wujud komitmen yang teguh dalam mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan untuk menjaga Republik Indonesia.
Kesaktian Pancasila bermakna bahwa Pancasila memiliki kesaktian yang tak dapat digantikan oleh ideologi atau paham apapun. Pancasila akan selalu tegak berdiri menjadi petunjuk dan arah bagi setiap warga negara Indonesia dalam bernegara, bersikap, berkata-kata, bermimpi, bekerja, juga bercita-cita. Seperti BPOM yang menuangkan ide menjadi kerja nyata melindungi bangsa, menerbitkan gagasan menjadi langkah melawan kejahatan dalam bidang obat dan makanan, dan mengaungkan rencana aksi serta menjadikannya karya bagi Indonesia. Semua dilandaskan pada Pancasila yang menjadi simbol persatuan nasional.
“Untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia” merupakan akhir kutipan dalam Ikrar yang dibacakan kepada seluruh peserta upacara, dan akan menjadi pemacu semangat bagi BPOM dalam bekerja mencapai prestasi bangsa. (HM-Hendriq)
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan