Rapat Evaluasi Nasional BPOM 2018: Membangun Insan Tangguh untuk Melayani dan Melindungi

27-11-2018 Kerjasama dan Humas Dilihat 2308 kali Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

Denpasar – Tarian sekar jagad yang menawan membuka kegiatan Rapat Evaluasi Nasional (REN) BPOM 2018, Selasa (27/11). Dengan mengangkat tema “Membangun Insan dan Pemimpin BPOM RI yang Berjiwa Tangguh dan Taqwa, Agar Berkinerja Tinggi Melayani dan Melindungi Masyarakat untuk Obat dan Pangan Aman dan Berkualitas”, kegiatan yang menjadi agenda tahunan BPOM kali ini dihadiri oleh sekitar 370 peserta lebih yang berasal dari seluruh Indonesia. Selama 4 hari dimulai dari tanggal 27-30 November 2018, para peserta berkumpul untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) BPOM 2015-2019 di tahun 2018. Selain itu terdapat juga agenda untuk membahas permasalahan pengawasan obat dan makanan serta upaya tindak lanjutnya, serta melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen.

Kegiatan REN dihadiri oleh Kepala BPOM dan jajaran pimpinan tinggi lainnya, serta Gubernur Bali I Wayan Coster yang berkesempatan langsung membuka kegiatan.

Dalam arahannya pada saat pembukaan acara, Kepala BPOM menegaskan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan prioritas untuk mewujudkan kinerja organisasi dan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. “SDM BPOM didorong untuk bersikap terbuka, inovatif, dan kreatif dalam menjawab berbagai permasalahan dan tantangan pengawasan obat dan makanan?” tutur Kepala BPOM. Itulah mengapa pada REN kali ini menekankan pada fokus pembangunan insan SDM BPOM. BPOM akan selalu berupaya untuk mengedepankan SDM dan menjadikannya prioritas dalam melakukan pelayanan dengan kualitas. Secara kuantitas, pada tahun 2018 ini BPOM juga akan didukung oleh 1078 Calon Pegawai Negeri Sipil yang akan bergabung.

“Kami berterima kasih kepada BPOM yang telah menyelenggarakan kegiatan REN Provinsi Bali,” apresiasi Gubernur Bali I Wayan Koster kepada BPOM. Dengan diadakannya REN di Bali menurutnya telah membantu menggerakkan dan menghidupkan perekonomian dan masyarakat yang ada di Bali. “Semoga alam Bali dapat memberikan inspirasi yang baik sehingga para peserta dapat merumuskan hasil-hasil diskusi yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara” sambut ramahnya kepada para hadirin.

Pada kesempatan kali ini BPOM dan Pemerintah Provinsi Bali juga menandatangani kesepakatan bersama tentang peningkatan efektivitas obat dan makanan di daerah Bali. Kepala BPOM menyampaikan bahwa Bali merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang dijadikan pilot project dalam sebuah program kerjasama 8 kementerian/ lembaga untuk mengembangkan UMKM. “Bali tidak hanya memiliki potensi wisata saja namun juga dalam hal pangan, obat tradisional, dan kosmetik yang menjadi komoditi pengawasan BPOM. Kami siap mengawasi dan mendukung pengembangan tersebut.” ujar Kepala BPOM.

Mengamini hal yang sama, I Wayan Koster juga menyebutkan bahwa Bali membutuhkan bantuan pengawasan BPOM dalam memastikan pangan dan obat yang berkualitas. “Kami akan menata pariwisata Bali, termasuk pangan yang dikonsumsi semua masyarakat Bali dan para wisatawan. Semua makanan dan obat akan dilakukan pengawasan yang komprehensif dan ketat” jelasnya. “Kami siap bekerja sama dan bersinergi dengan BPOM dan Balai Besar POM di Denpasar,” Tegas I Wayan Koster.

Suasana pada pembukaan hari pertama kegiatan REN ini cukup meriah. Para peserta yang berasal dari seluruh nusantara dengan bangga mengenakan beragam pakaian nasional Indonesia dari daerahnya masing-masing. Kebhinekaan yang ragam dengan semangat rasa persatuan Indonesia hadir dalam forum ini. Kita dapat merasakan kayanya dan indahnya budaya Indonesia dari busana para peserta. Tidak hanya itu, disela-sela kegiatan juga terdapat hiburan paduan suara apik yang menyanyikan medley lagu lagu nusantara sebagai pelengkap keindahan ini. (HM-Hendriq)

Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan

Bagikan:

Klik disini untuk chat via WhatsApp!+
Sarana