Semarang - Sapaan ''sugeng enjing'' menjadi pembuka kegiatan Badan POM dalam mendukung pengembangan Unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bandungan, Semarang, Selasa (10/09). Melalui talkshow forum koordinasi teknis pengembangan UMKM yang bertema "Sinergisme Pemangku Kepentingan (Academic-Business-Government), Badan POM Mendukung UMKM Berdaya Saing Menuju Indonesia Maju”, Badan POM buktikan kesiapannya menjalin sinergisme dengan berbagai kepentingan guna membangun UMKM yang siap bersaing di dalam dan luar negeri.
Hadir sebagai narasumber talkshow adalah Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito yang menyampaikan materi tentang dukungan Badan POM terhadap UMKM di Indonesia, Sri Puryono KS Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai wakil pemerintah daerah, Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro sebagai wakil akademisi, dan Susana yang merupakan perwakilan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) sebagai wakil pelaku usaha. Acara dipandu oleh Setyoko Agustina.
“Pengembangan UMKM memerlukan banyak ''tangan'' terlibat di dalamnya, oleh karena itu sinergisme antara pemangku kepentingan ABG (Academic-Business-Government) mutlak diperlukan sehingga strategi pengembangan UMKM dapat berjalan selaras,” jelas Kepala Badan POM saat menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan UMKM.
Lebih lanjut, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM turut mengambil peran dalam pengembangan UMKM karena selaras dengan peran strategis Badan POM yaitu membentuk kemandirian usaha dengan menciptakan dukungan iklim usaha melalui bimbingan dan pendampingan terhadap pelaku usaha, termasuk UMKM agar memiliki daya saing tinggi.
Menyambut hal tersebut, Sri Puryono menyatakan apresiasinya terhadap Badan POM. "Saya memberikan apresiasi atas program yang dilakukan Badan POM dalam mendukung pengembangan UMKM. Sebagaimana diketahui, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi rakyat, karena itu perlu dukungan pemerintah agar UMKM semakin kuat,” ungkapnya.
Sri Puryono menguatkan pernyataan Kepala Badan POM bahwa UMKM memerlukan sinergisme dengan pihak lain. “Sinergisme pemerintah pusat dan daerah, lintas sektor, dan lintas ilmu dibutuhkan untuk membentuk UMKM maju dan berdaya saing. Jika UMKM maju dan berdaya saing, pada akhirnya rakyat dapat mandiri dan sejahtera,” lanjutnya. Dia juga menerangkan data pelaku UMKM pangan di Jawa Tengah yang berkembang pesat dari 53.000 menjadi 56.000 terhitung sampai semester pertama 2019. “Aset UMKM pangan juga meningkat 4%, omsetnya juga naik 5%,” terang Sri Puryono.
Setelah acara talkshow selesai, Kepala Badan POM secara simbolis memberikan Nomor Izin Edar (NIE) kepada 13 UMKM dan Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah yang berada di sekitar Jawa Tengah. Tak hanya itu, diadakan juga kunjungan ke Pameran UMKM yang terletak di Free Function lantai 2, Hotel Griya Persada Bandungan serta doorstop dengan rekan-rekan media. (HM - Devi)
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan