Sinergi Badan POM dengan Mafindo, Langkah Nyata Perangi Hoaks

21-10-2019 Kerjasama dan Humas Dilihat 2197 kali Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi merupakan salah satu pintu tersebarnya berbagai macam informasi. Informasi bisa berupa informasi yang benar-benar nyata, sesuai fakta dan dari sumber yang dapat terpercaya, atau bisa juga hanya sebuah kabar yang tidak jelas sumbernya dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hoaks termasuk informasi bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hoaks merupakan salah satu bentuk teror informasi yang sering meresahkan masyarakat, mengerikan, terutama jika terkait Obat dan Makanan.

Badan POM sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pengawasan Obat dan Makanan, memiliki tugas salah satunya melakukan edukasi kepada masyarakat agar bijak dalam mengakses, memilih, dan menyebarkan informasi Obat dan Makanan. Sebagai langkah bersinergi memutus mata rantai hoaks Obat dan Makanan di Indonesia, Badan POM melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Senin (21/10).

“Pada catatan kami, hoaks terkait Obat dan Makanan tahun 2018 memang tergolong kecil yaitu 6% dari total 997 hoaks. Namun begitu, isu terkait Obat dan Makanan justru tidak bisa dianggap remeh, karena umumnya mengandung unsur yang sangat mudah digunakan untuk menyebarluaskan ketakutan dan kecemasan,” ungkap Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho. “Kolaborasi hari ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas dan sehat tidak terganggu dengan disinformasi dalam isu Obat dan Makanan,” tutur Septiaji.

Selaras dengan pernyataan Ketua Presidium Mafindo, Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyatakan Kerja sama ini sangat penting untuk menjawab tantangan dalam menangani penyebaran informasi yang sangat masif dan real time di era digital ini. “Salah satu tantangan nyata yang kita hadapi adalah banyaknya informasi tidak benar atau hoaks beredar di media sosial terkait Obat dan Makanan tanpa adanya filter yang memadai dan muncul berulang-ulang. Oleh sebab itu hoaks dan informasi yang menyesatkan lainnya harus diperangi agar tidak membuat resah masyarakat,” tegas Penny K. Lukito

“Untuk itu kita bersama-sama memberi edukasi kepada masyarakat. Edukasi ini sangat penting untuk membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat agar bijak dalam mengakses, memilih, dan menyebarkan informasi Obat dan Makanan,” imbuh Kepala Badan POM.

Dalam rangkaian acara ini dilaksanakan juga komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) melalui Webinar bertajuk ‘Yuk Melek Informasi Obat dan Makanan” yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan POM. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari 17 kota di Indonesia, bekerja sama dengan  Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI).

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat dihidupkan kembali pemahaman melek informasi, sehingga informasi yang tersebar tidak langsung ditelan mentah namun dicari tahu informasi tersebut melalui sumber yang benar dan terpercaya dengan mengasah literasi digital. (HM-Chandra)

Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan

Bagikan:

Klik disini untuk chat via WhatsApp!+
Sarana