Jakarta - Ketersediaan dan kemandirian produk obat dan vaksin di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) perlu mendapat perhatian serius. Pasalnya sebagian besar negara anggota OKI masih mengimpor obat termasuk vaksin dari luar negara OKI. Saat ini hanya beberapa negara anggota OKI yang memiliki kapasitas untuk memproduksi vaksin, seperti Indonesia, Iran, Senegal, Uzbekistan, Bangladesh, Tunisia dan Mesir.
Merespon realitas ini, Indonesia melalui BPOM RI berinisiatif menggagas pertemuan Kepala Badan Pengawas Obat negara anggota OKI yang akan dilaksanakan pada 20-23 November 2018 di Jakarta. Mengawali rencana tersebut, BPOM RI menggelar pertemuan bersama para Duta Besar Negara anggota OKI di Jakarta, (21/8). Kepala BPOM RI Penny K Lukito menyampaikan apresiasinya dan meminta para Duta Besar negara anggota OKI untuk memberikan informasi penting ini, serta mendorong pimpinan otoritas terkait di negaranya untuk menghadiri pertemuan tersebut.
Indonesia sebagai negara yang telah berpengalaman memproduksi vaksin berkontribusi penting dalam membantu mewujudkan ketersediaan obat termasuk vaksin di negara anggota OKI. "BPOM RI akan mengambil peran kepemimpinan untuk memobilisasi dukungan dan berkolaborasi menyusun strategi guna memajukan kemandirian obat termasuk vaksin yang terjangkau," tutur Kepala BPOM RI.
Pertemuan ini merupakan pertama kalinya dan akan dihadiri oleh 56 anggota negara OKI, perwakilan WHO, dan negara pengamat lainnya. Dalam pertemuan tersebut juga akan digelar forum bisnis yang menghadirkan beragam industri farmasi dari Indonesia dan negara anggota OKI. Selain itu, terdapat pameran produk farmasi. Para delegasi juga akan diajak berkunjung ke industri farmasi dan vaksin terkemuka di Jakarta dan Bandung.
Pertemuan ini diharapkan juga dapat merumuskan peraturan obat-obatan yang efektif untuk memastikan obat yang dikonsumsi di negara Islam aman, berkhasiat, dan bermutu. Di akhir acara, kepada para Duta Besar Negara OKI, Kepala BPOM RI mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1439 H yang jatuh pada esok hari. "Semoga Allah SWT mengisi kehidupan kita dengan rahmat, berkah, suka cita, damai, dan sejahtera," tutupnya. HM-Fathan
Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan