Tanggap Bencana Tsunami Selat Sunda

03-01-2019 Kerjasama dan Humas Dilihat 2451 kali Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

Banten - Sabtu (22/12), tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda khususnya daerah Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang. Beberapa daerah di sepanjang Pantai Selatan Kabupaten Pandeglang dan Anyer Kabupaten Serang Provinsi Banten yang terkena dampak tsunami tersebut antara lain Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.

 

Sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat yang terkena bencana tsunami, BPOM RI melalui Balai besar POM (BBPOM) di Serang, Lampung, dan Palembang bergerak cepat tanggap dengan mengirimkan bantuan relawan dan berbagai barang kebutuhan pokok seperti obat, makanan, obat tradisional, suplemen kesehatan, perbekalan kesehatan, selimut, dan pakaian layak pakai, serta membuka posko di lokasi pengungsian di berbagai desa.

 

Pengiriman bantuan tersebut dimulai sejak hari Senin (24/12) yang selanjutnya didistribusikan sesuai kebutuhan pengungsi dengan tetap memperhatikan standar mutu keamanan dan keselamatan. Khusus untuk bantuan obat-obatan yang harus menggunakan resep dokter, distribusi obat dilakukan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.

 

Selasa (25/12) Deputi Bidang Penindakan BPOM, Hendri Siswadi bersama tim BBPOM di Serang berkoordinasi dengan Bupati Pandeglang membuka Posko di lokasi pengungsian. Posko tersebut difungsikan sebagai dapur umum untuk memasak dan menyiapkan makan pagi, siang, dan malam bagi sekitar 250 orang Pengungsi di desa Banyumekar Kecamatan Labuan.

 

Demikian juga untuk desa-desa lain di Kecamatan Labuan yang terkena dampak tsunami seperti Kampung Kalumpang, Kampung Teluk, Kampung Sepen, dan Kampung Ciateul, relawan BPOM bersama Kader Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) setempat menyalurkan bantuan dan memetakan lokasi untuk mencari dan mengidentifikasi Pengungsi yang belum mendapatkan bantuan.

 

Di wilayah Propinsi Lampung, Relawan BPOM cepat tanggap memberikan bantuan berupa makanan seperti produk susu dan makanan balita, selimut, dll. yang diterima langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto. Dari hasil pengamatan lapangan, dilaporkan bahwa bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi saat ini. BBPOM di Bandar Lampung telah membuka Posko dapur umum di Desa Cugung yang menyediakan 250-300 bungkus makanan siap saji untuk dibagikan kepada para Pengungsi.

 

Selanjutnya, tim Relawan BPOM baik yang berada di Provinsi Banten maupun Lampung akan terus mendistribusikan dan memastikan bantuan tepat sasaran dan bermanfaat. BPOM juga membantu memastikan penyimpanan serta distribusi Obat dan Makanan untuk daerah korban bencana dikelola dengan cara yang aman dan baik.

 

Di malam tahun baru 2019, tim Relawan BPOM dan warga yang terkena bencana tsunami berkumpul untuk memanjatkan doa bersama. Semoga saudara-saudara kita di Selat Sunda diberikan kekuatan dan kesehatan.

 

Hari ini Kamis (03/01), Kepala BPOM, Penny K. Lukito menyambangi tiga titik posko pengungsian yang berada di daerah terdampak bencana. Kepala BPOM didampingi Deputi Penindakan, Kepala BBPOM di Serang, Direktur Pengamanan, dan Direktur Penyidikan menyerahkan bantuan di tiga titik tersebut, diantaranya posko GePPuk di daerah Karabohong, posko Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) di Desa Banyumekar, dan Desa Teluk pada pesisir pantai yang terkena bencana secara langsung.

 

Di titik pertama, BPOM menuju lokasi posko Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan (GePPuK). Pada posko ini pengungsi didominasi oleh anak-anak usia Sekolah Dasar. Terdapat sejumlah 49 KK dengan 166 orang jiwa di posko yang terletak di jalan karabohong Desa Labuan ini. Bantuan yang diserahkan kepada pengungsi berupa sembako dan alat-alat tulis untuk sekitar 40 orang anak yang ada di posko. Kepala BPOM menyapa dan berinteraksi langsung dengan anak-anak yang berada di tempat ini. "Bencana ini, mari kita maknai sebagai rasa sayang Allah kepada kita. Melalui bencana ini, kita dapat bertemu dan berbagi. Mari kita hadapi bersama. Mari bangkit untuk membuat Banten kembali ceria," ajak Kepala BPOM kepada para pengungsi.

 

Posko IAI di Desa Banyumekar menjadi destinasi ke-dua rombongan BPOM. Disamping posko IAI, berdiri tenda BPOM yang diisi oleh para Relawan untuk memberikan bantuan dan sebagai dapur umum. Sembari menyerahkan bantuan, Kepala BPOM RI memberikan semangat dan menguatkan para pengungsi. "Tetap bersabar dan jangan menyerah, tentu ada hikmah dibalik ujian yang menimpa. Silahkan hubungi BPOM jika memerlukan bantuan" kata Penny K. lukito menguatkan.

 

Di titik ke-tiga, Kepala BPOM hadir di pesisir pantai Desa Teluk yang terkena bencana secara langsung. Tampak daerah para Nelayan yang hancur berantakan tak bersisa. Beberapa orang terlihat sedang mengumpulkan surat-surat berharga di tengah puing-puing rumahnya. Kepala BPOM bertemu dengan para korban untuk memberikan bantuan dan berdialog dengan mereka. "Dapat melewati sebuah ujian, menjadikan kita semakin kuat," katanya kepada para korban.

 

Keadaan bencana yang sering melanda di negeri ini tak menjadikan kita lemah. Justru hal tersebut membuktikan bahwa kita kuat dengan mampu bersama-sama melewatinya. Kita tahu bahwa ujian tak mungkin dihindari, namun kita bisa memilih untuk bergerak bangkit atau tetap menjadi sakit. BPOM sebagai bagian dari negeri ini akan terus hadir di setiap titik yang membutuhkan, seperti di Lombok, Palu, dan Pandeglang. BPOM hadir untuk melayani masyarakat dalam apapun situasi dan kondisi. Segala doa, dukungan, semangat, dan bantuan akan tersalurkan dari BPOM untukmu negeri. HM-Hendriq

 

Biro Humas dan Dukungan Strategis Pimpinan

Bagikan:

Klik disini untuk chat via WhatsApp!+
Sarana