Jakarta – Badan POM resmikan pelepasan ekspor perdana produk suplemen kesehatan PRO EM-1 yang diproduksi oleh PT Agro Mitra Alimentare (PT. AMA) secara virtual, Kamis (09/09). Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito mengapresiasi langkah PT. AMA yang telah berhasil menembus pasar global dan ekspor perdana ke negara Tiongkok di tengah persaingan ketat pada masa pandemi ini.
“Salah satu kunci perbaikan ekonomi adalah peningkatan kinerja ekspor nasional. Oleh karena itu, upaya ekspor produk probiotik dari PT AMA ini tentunya perlu untuk mendapat apresiasi, mengingat persaingan di pasar dunia juga semakin ketat saat ini,” ungkap Penny K. Lukito yang memberi sambutan secara virtual dari Jakarta.
PT AMA yang berlokasi di Kabupaten Malang – Jawa Timur merupakan salah satu produsen suplemen kesehatan probiotik yang mendapatkan pendampingan dari Badan POM. Komitmen PT AMA dalam membangun fasilitas produk suplemen kesehatan sesuai standar internasional serta memproduksi dengan cara pembuatan yang baik dengan didukung inovasi yang sesuai dengan ketentuan dan pendampingan Badan POM, membuat industri ini mampu menembus pasar global.
“Ekspor produk suplemen kesehatan probiotik oleh PT AMA adalah bentuk kemitraan antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengembangkan daya saing bangsa di tatanan market global,” ujar Penny K. Lukito.
Menurutnya, persyaratan utama dalam persaingan di pasar global adalah produk harus memenuhi mutu sesuai standar internasional dan dibuat di fasilitas produksi yang memenuhi cara-cara pembuatan yang baik. Badan POM berkomitmen memberikan dukungan dan pendampingan teknis kepada pelaku usaha dalam pemenuhan standar-standar tersebut.
“Berbagai percepatan dan kemudahan telah dilakukan Badan POM sebagai bentuk dukungan bagi pelaku usaha obat dan makanan, meliputi percepatan Service Level Agreement (SLA), penyederhanaan persyaratan, keringanan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pemanfaatan Teknologi Informasi, dan dukungan ekspor,” lanjut Penny K. Lukito.
Badan POM juga aktif melakukan pendampingan kepada produsen obat dan makanan, termasuk suplemen kesehatan yang berorientasi ekspor, agar mampu memenuhi persyaratan mutu yang diakui secara internasional dan mampu berpenetrasi di negara tujuan. Dalam hal ini, Badan POM menyediakan layanan Export Consultation Desk (ECD), yang berisi informasi tentang regulasi akses market ke negara-negara tujuan ekspor, yang didukung oleh data-data market intelligent dari kantor perwakilan Republik Indonesia/Kedutaan Besar RI di berbagai negara untuk dimanfaatkan pelaku usaha dalam pengembangan target pasar, termasuk oleh PT AMA.
“Saya berharap keberhasilan PT AMA ini dapat memotivasi produsen produk-produk obat dan makanan yang mendukung kesehatan, untuk juga mampu menembus pasar global. Badan POM siap mendampingi secara regulasi dan teknis pengembangan daya saing produk dan khususnya untuk menembus pasar ekspor dengan menyediakan fasilitas konsultasi dan data informasi yang dibutuhkan untuk penetrasi pasar di mancanegara,” harap Penny K. Lukito di akhir sambutannya.
Selain Kepala Badan POM, Ge Recta Geson selaku Direktur utama PT AMA mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas peluncuran ekspor produknya di pasar global. “Kami bersyukur PT AMA semakin berkembang. Semoga PRO EM-1 bisa menjadi berkat manfaat yang semakin luas kepada masyarakat global,” harapnya.
Bupati Malang, HM Sanusi yang menghadiri rangkaian peluncuran ekspor PT AMA secara langsung pada hari ini, turut menyampaikan harapannya kepada PT. AMA. “Apresiasi atas kinerja PT AMA yang telah mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan produk ekspor. Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan produk kesehatan dalam negeri,” ungkapnya. (HM-Devi)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat